Minggu, 25 November 2012

Kondisi pada PL/SQL



                Umumnya kondisi pada PLSQL adalah struktur yang terdiri dari perintah-perintah IF dan CASE.

a. Perintah IF-THEN
                Rangkaian perintah-perintah dieksekusi hanya jika kondisi adalah true. Jika kondisi bernilai false atau null, perintah IF tidak melakukan apa-apa. Dalam salah satu kasus, kontrol berlalu kepada perintah selanjutnya.
Bentuk umum :
IF condition THEN
sequence_of_statements
END IF;
b. Perintah IF-THEN-ELSE
                Rangkaian perintah-perintah dalam klausa ELSE dieksekusi hanya jika kondisi bernilai false atau null. Jadi, klausa ELSE memastikan bahwa rangkaian perintah-perintah tersebut dieksekusi.
Bentuk umum :
IF condition THEN
sequence_of_statements1
ELSE
sequence_of_statements2
END IF;

c. Perintah IF-THEN-ELSIF
Jika kondisi pertama bernilai false atau null, klausa ELSIF akan menguji kondisi lainnya. Perintah IF dapat memiliki sejumlah klausa ELSIF; klausa final ELSE bersifat opsional (bisa digunakan atau tidak). Kondisi-kondisi dievaluasi satu demi satu dari atas ke bawah.
Bentuk umum :
IF condition1 THEN
sequence_of_statements1
ELSIF condition2 THEN
sequence_of_statements2
ELSE
sequence_of_statements3
END IF;

d. Perintah CASE
                perintah CASE menyeleksi satu rangkaian perintah-perintah untuk dieksekusi.  perintah CASE menggunakan penyeleksi, bukannya menggunakan banyak ekspresi-ekspresi Boolean.
Bentuk umum :
[<>]
CASE selector
WHEN expression1 THEN sequence_of_statements1;
WHEN expression2 THEN sequence_of_statements2;

WHEN expressionN THEN sequence_of_statementsN;
[ELSE sequence_of_statementsN+1;]
END CASE [label_name];

Contoh program sederhana menggunakan kondisi pada PL/SQL
// program membaca angka genap atau ganjil
set serveroutput on
set verify off

declare
bil integer := &bil;
begin
if mod (bil, 2) = 0 then
dbms_output.put_line (bil||' adalah bilangan genap');
else
dbms_output.put_line (bil||' adalah bilangan ganjil');
end if;
end;
/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar