Jumat, 16 Desember 2011

SISI NEGATIF JIKA SELALU BERGANTUNG PADA INTERNET



      A.      Dampak pada perkembangan fisik
                Interaksi dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena konsep dari internet adalah memudahkan kehidupan manusia sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja mengalami physical decline. Antara lain  problem visual seperti kelelahan mata, sakit kepala serta penglihatan kabur. Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas fisik. Obesitas dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan metabolism yang akan menggiring terjadinya serangan jantung premature.

B.      Dampak pada perkembangan emosi dan sosial
                Perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi juga cenderung tidak adekuat karena umpan balik dari lingkungan virtual dapat diatur sesuai kehendak individu sedangkan umpan balik dari lingkungan nyata belum tentu sesuai dengan kehendak individu. Sehingga individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
a.       Hilangnya privasi. Pengguna internet cenderung mencantumkan identitas real dalam jejaring sosial yang mengakibatkan mereka dapat rentan terhadap hilangnya privasi dan kemungkinan abuse terhadap foto atau video yang kurang “appropriate” yang mereka posting didalam jejaring sosialnya.
b.      Cyber-Bullying. Banyak terjadi kasus perkelahian yang dimulai dari komentar atau status namun dianggap ejekan (bullying) melalui jejaring sosial.
c.       Stranger-Danger. Menurut Pew Research Center, "32% dari pengguna internet telah dihubungi oleh seseorang yang tidak ada hubungannya dengan mereka dan 7% mengatakan mereka merasa takut atau tidak nyaman sebagai akibat dari kontak dengan orang yang tak dikenal secara online. Di Indonesia bahkan kasus remaja yang diculik dan kemudian diperkosa oleh orang tak dikenal melalui jejaring sosial sudah banyak terjadi.
d.      Cyber-Stalking. Kejujuran dalam jejaring sosial seperti melakukan posting menyebabkan orang asing yang berniat jahat sangat mudah untuk membuntuti dan bahkan membujuk untuk bertemu muka dan akhirnya bisa melakukan tindakan kejahatan.

                Bila internet digunakan tanpa control yang baik, maka akan menyebabkan tingginya resiko untuk menjadi ketergantungan (addiction). Beberapa kondisi emosi yang memungkinkan untuk berkembang menjadi suatu addiction terhadap internet, antara lain :
a.       Kecemasan, bila internet digunakan untuk mengalihkan perhatian dari kecemasan maka justru akan beresiko individu untuk tidak mengatasi kecemasannya dan setiap saat mengalihkannya pada komputer yang dapat mengakibatkan kecanduan.
b.      Depresi, internet dapat mengalihkan sementara dari depresi (terutama banyak website yang memberikan informasi tentang mengatasi depresi) namun bila digunakan tanpa kontrol justru tanpa disadari akan makin menyebabkan isolasi dari lingkungan yang akan menambah depresi.
               
`               Selain aspek emosi yang dapat menimbulkan kecenderungan addiction, internet dapat berdampak pada perilaku kurang sabar karena internet cenderung membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah dan instant sehingga secara emosi menjadi tidak terbiasa untuk bersabar.

C.      Dampak pada perkembangan inteligensi
                Beberapa ahli mengulas tentang pengaruh internet dalam perkembangan inteligensi karena internet sudah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah ataupun di lingkungan sekolah. Saat ini mungkin individu denggunakan otak mereka jauh berbeda dengan individu di generasi sebelumnya. Temuan bisa berarti bahwa teknik pengajaran saat ini dan metode pengujian belum tentu efektif dalam mengestimasi kecerdasan mereka. Menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki kecenderungan untuk mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan melakukan stimulasi secara segera (tidak sabar) , dan "rasa kebingungan dalam identitas". Selain itu internet juga berdampak pada penalaran kritis karena hampir semua informasi telah tersedia sehingga individu menjadi kurang terampil dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal untuk jangka waktu yang lama dan menyulitkan untuk memecahkan masalah yang membutuhkan waktu pendek dan kompleks.

D.      Dampak pada perkembangan moral
                Dampak dalam perkembangan moral terutama terjadi karena situs-situs yang banyak mengandung unsur pornografi dan kekerasan. Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual baik pelaku maupun korbannya merupakan akibat eksposure terhadap situs-situs internet yang tidak dikontrol dengan baik. Dampak negatif dalam perkembangan moral juga dapat terjadi karena adanya kesempatan untuk mengunduh isi situs tanpa ijin. Faktor utama yang muncul dalam interaksi internet, antara lain:
a.       Lack of Affective Feedback and Remoteness from Harm. Dalam dunia nyata, suatu perilaku memiliki konsekuensi yang akan dirasakan langsung. Melalui internet, perilaku negatif seseorang tidak akan  secara langsung dirasakan dampaknya. Kondisi ini dapat menyebabkan perkembangan perilaku moral yang tidak adekuat karena konsekuensi dari perilakunya sering tidak dirasakan secara langsung.
b.      Reduced Fear of Risk of Detection and Punishment. Interaksi melalui internet dapat dilakukan secara anonim atau dengan memalsukan identitas. Hal ini menyebabkan individu dapat menghindar dari hukuman atau tanggungjawab atas suatu perilaku yang dilakukannya.
c.       New Environment Means New Rules. Dunia maya melalui internet tampak seperti sebuah lingkungan baru yang berbeda dengan lingkungan nyata. Oleh karena itu, pengguna internet sering beranggapan bahwa di dunia maya mereka boleh menerapkan aturan baru yang berbeda dengan aturan di dunia nyata yang sering bertentangan dengan dunia nyata seperti saling mengejek dan terkadang membuat lelucon yang tanpa disadari bisa menjadi suatu penghinaan.
d.      Perceptions of Social Injustice and Corruption. Adanya internet menyebabkan individu yang merasa ketidakadilan merasa berhak untuk memberikan perlawanan melalui internet. Mulai dari perilaku menentang dengan mengemukakan pendapat, hacking sampai dengan membongkar secara umum hal-hal yang dianggap rahasia namun potensial menimbulkan ketidakadilan. Oleh karena itu, individu berpotensi untuk melakukan perlawanan yang dalam dunia nyata membutuhkan suatu aturan-aturan untuk mengemukakan ketidaksetujuannya.

                “Internet dapat  menyebabkan seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut. Seorang pengguna internet dapat pula melakukan kejahatan seperti menipu dan mencuri karena dengan internet kejahatan dapat berkembang. Internet mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung.”


Sumber :
Materi Seminar “Dampak Internet Pada Perkembangan Remaja”, Fakultas Psikologi Gunadarma, 1 Juni 2011, Gunadarma Depok.

1 komentar:

  1. Thank you for the helpful 918kiss play post. I found your blog with Google and I will start following. Hope to see new blogs soon.

    BalasHapus