A. Dampak pada perkembangan fisik
Interaksi dengan internet banyak
mengurangi aktivitas gerak karena konsep dari internet adalah memudahkan
kehidupan manusia sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Hal tersebut
menyebabkan perkembangan fisik remaja mengalami physical decline.
Antara lain problem visual seperti kelelahan mata,
sakit kepala serta penglihatan kabur. Selain itu obesitas juga kasus yang sering terjadi akibat berkurangnya aktivitas
fisik. Obesitas dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan
metabolism yang akan menggiring terjadinya serangan jantung premature.
B. Dampak pada perkembangan emosi dan sosial
Perkembangan emosi tidak lepas
dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di
sekeliling berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya,
maka perkembangan emosi juga cenderung tidak adekuat karena umpan balik dari
lingkungan virtual dapat diatur sesuai kehendak individu sedangkan umpan balik
dari lingkungan nyata belum tentu sesuai dengan kehendak individu. Sehingga
individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.
a.
Hilangnya privasi. Pengguna internet cenderung
mencantumkan identitas real dalam jejaring sosial yang mengakibatkan mereka
dapat rentan terhadap hilangnya privasi dan kemungkinan abuse terhadap foto
atau video yang kurang “appropriate” yang mereka posting didalam jejaring
sosialnya.
b.
Cyber-Bullying. Banyak terjadi kasus
perkelahian yang dimulai dari komentar atau status namun dianggap ejekan (bullying)
melalui jejaring sosial.
c.
Stranger-Danger. Menurut Pew Research
Center, "32% dari pengguna internet telah dihubungi oleh seseorang yang
tidak ada hubungannya dengan mereka dan 7% mengatakan mereka merasa takut atau
tidak nyaman sebagai akibat dari kontak dengan orang yang tak dikenal secara
online. Di Indonesia bahkan kasus remaja yang diculik dan kemudian diperkosa
oleh orang tak dikenal melalui jejaring sosial sudah banyak terjadi.
d.
Cyber-Stalking. Kejujuran dalam jejaring
sosial seperti melakukan posting menyebabkan orang asing yang berniat jahat
sangat mudah untuk membuntuti dan bahkan membujuk untuk bertemu muka dan
akhirnya bisa melakukan tindakan kejahatan.
Bila internet digunakan tanpa
control yang baik, maka akan menyebabkan tingginya resiko untuk menjadi
ketergantungan (addiction). Beberapa kondisi emosi yang memungkinkan untuk
berkembang menjadi suatu addiction terhadap internet, antara lain :
a.
Kecemasan, bila internet digunakan untuk
mengalihkan perhatian dari kecemasan maka justru akan beresiko individu untuk
tidak mengatasi kecemasannya dan setiap saat mengalihkannya pada komputer yang
dapat mengakibatkan kecanduan.
b.
Depresi, internet dapat mengalihkan sementara
dari depresi (terutama banyak website yang memberikan informasi tentang
mengatasi depresi) namun bila digunakan tanpa kontrol justru tanpa disadari
akan makin menyebabkan isolasi dari lingkungan yang akan menambah depresi.
` Selain aspek emosi yang dapat
menimbulkan kecenderungan addiction, internet dapat berdampak pada perilaku
kurang sabar karena internet cenderung membuat segala sesuatu menjadi lebih
mudah dan instant sehingga secara emosi menjadi tidak terbiasa untuk bersabar.
C.
Dampak pada perkembangan
inteligensi
Beberapa ahli mengulas tentang
pengaruh internet dalam perkembangan inteligensi karena internet sudah tidak
dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari di lingkungan rumah ataupun di
lingkungan sekolah. Saat ini mungkin individu denggunakan otak mereka jauh
berbeda dengan individu di generasi sebelumnya. Temuan bisa berarti bahwa
teknik pengajaran saat ini dan metode pengujian belum tentu efektif dalam
mengestimasi kecerdasan mereka. Menggunakan internet secara berlebihan akan memiliki
kecenderungan untuk mengalami hambatan dalam rentang perhatian, kebutuhan
melakukan stimulasi secara segera (tidak sabar) , dan "rasa kebingungan
dalam identitas". Selain itu internet juga berdampak pada penalaran kritis
karena hampir semua informasi telah tersedia sehingga individu menjadi kurang
terampil dan cenderung untuk berkosentrasi hanya pada satu hal untuk jangka
waktu yang lama dan menyulitkan untuk memecahkan masalah yang membutuhkan waktu
pendek dan kompleks.
D. Dampak pada perkembangan moral
Dampak dalam perkembangan moral
terutama terjadi karena situs-situs yang banyak mengandung unsur pornografi dan
kekerasan. Banyak kasus di Indonesia tentang kekerasan dan kejahatan seksual
baik pelaku maupun korbannya merupakan akibat eksposure terhadap situs-situs
internet yang tidak dikontrol dengan baik. Dampak negatif dalam perkembangan
moral juga dapat terjadi karena adanya kesempatan untuk mengunduh isi situs
tanpa ijin. Faktor utama yang muncul dalam interaksi internet, antara lain:
a.
Lack of Affective
Feedback and Remoteness from Harm. Dalam dunia
nyata, suatu perilaku memiliki konsekuensi yang akan dirasakan langsung.
Melalui internet, perilaku negatif seseorang tidak akan secara langsung dirasakan dampaknya. Kondisi
ini dapat menyebabkan perkembangan perilaku moral yang tidak adekuat karena
konsekuensi dari perilakunya sering tidak dirasakan secara langsung.
b.
Reduced Fear of Risk of
Detection and Punishment. Interaksi melalui
internet dapat dilakukan secara anonim atau dengan memalsukan identitas. Hal
ini menyebabkan individu dapat menghindar dari hukuman atau tanggungjawab atas
suatu perilaku yang dilakukannya.
c.
New Environment Means
New Rules. Dunia maya melalui internet tampak
seperti sebuah lingkungan baru yang berbeda dengan lingkungan nyata. Oleh
karena itu, pengguna internet sering beranggapan bahwa di dunia maya mereka
boleh menerapkan aturan baru yang berbeda dengan aturan di dunia nyata yang
sering bertentangan dengan dunia nyata seperti saling mengejek dan terkadang
membuat lelucon yang tanpa disadari bisa menjadi suatu penghinaan.
d.
Perceptions of Social
Injustice and Corruption. Adanya internet
menyebabkan individu yang merasa ketidakadilan merasa berhak untuk memberikan
perlawanan melalui internet. Mulai dari perilaku menentang dengan mengemukakan
pendapat, hacking sampai dengan membongkar secara umum hal-hal yang dianggap
rahasia namun potensial menimbulkan ketidakadilan. Oleh karena itu, individu
berpotensi untuk melakukan perlawanan yang dalam dunia nyata membutuhkan suatu
aturan-aturan untuk mengemukakan ketidaksetujuannya.
“Internet dapat menyebabkan seseorang kecanduan, terutama
yang menyangkut pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk
melayani kecanduan tersebut. Seorang pengguna internet dapat pula melakukan kejahatan
seperti menipu dan mencuri karena dengan internet kejahatan dapat berkembang.
Internet mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka
berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung.”
Sumber :
Materi Seminar “Dampak Internet Pada Perkembangan Remaja”, Fakultas Psikologi
Gunadarma, 1 Juni 2011, Gunadarma Depok.
Thank you for the helpful 918kiss play post. I found your blog with Google and I will start following. Hope to see new blogs soon.
BalasHapus