Penalaran adalah proses berpikir
yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Konsep dan simbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran
yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang
digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa,sehingga wujud penalaran akan akan
berupa argumen.
Syarat-syarat
kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya
tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat - syarat dalam menalar
dapat dipenuhi.
1.
Suatu penalaran bertolak dari
pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau
sesuatu yang memang salah
2.
Dalam penalaran, pengetahuan yang
dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semuapremis harus benar.
JENIS-JENIS PENALARAN
PENALARAN
INDUKTIF
Metode penalaran induktif adalah adalah suatu
penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan
berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum.
Penalaran induktif dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1.Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan
peristiwa-peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi
mencakup ciri-ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan
karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh :Grace Natalie adalah presenter berita, dan ia berparas cantik.
Fessy Alwi adalah presenter berita, dan ia
berparas cantik.
Generalisasi : Semua presenter berita berparas
cantik.
Pernyataan "semua presenter berita
berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitaskarena belum pernah
diselidiki kebenarannya.
Macam-macam Generalisasi :
Dari segi kuantitas fenomena yang menjadi dasar penyimpulan, generalisasi dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.Generalisasi Sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena
yang menjadi dasar penyimpulan yang diselidiki.
b.Generalisasi Tidak Sempurna
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian
fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yangberlaku bagi fenomena sejenis yang
belum diselidiki .
Generalisasi juga bisa dibedakan dari segi bentuknya ada2(Gorys Keraf, 1994 : 44-45),yaitu :
a.Tanpa Loncatan Induktif
Sebuah
generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan
menyakinkan,sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.
b.Dengan Loncatan Induktif
Generalisasi yang bersifat loncatan induktif
tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh
fenomena yang ada. Fakta-fakta tersebut atau proposisi yang digunakan itu kemudian
dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan.
2.Analogi
Penalaran Analogi adalah proses penyimpulan
berdasarkan kesamaan data atau fakta. Analogidapat juga dikatakan sebagai
proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkankesamaannya,
kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.
Tujuan penalaran secara analogi adalah sebagai berikut:
1. Analogi dilakukan untuk meramalkan
kesamaan.
2. Analogi dilakukan untuk menyingkapkan
kekeliruan.
3. Analogi digunakan untuk menyusun
klasifikasi.
Contoh :
Seseorang yang menuntut ilmu sama halnya
dengan mendaki gunung. Sewaktu mendaki,ada saja rintangan seperti jalan yang
licin yang membuat seseorang jatuh. Ada pula semak belukar yang sukar dilalui.
Dapatkah seseorang melaluinya? Begitu pula bila menuntut ilmu,seseorang akan
mengalami rintangan seperti kesulitan ekonomi, kesulitan memahami pelajaran,dan
sebagainya. Apakah Dia sanggup melaluinya? Jadi, menuntut ilmu sama halnya
dengan mendaki gunung untuk mencapai puncaknya.
3.Kausal
Hubungan kausal adalah penalaran yang
diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Dalam kehidupan kita
sehari-hari, hubungan kausal ini sering kita temukan. Hujan turun dan
jalan-jalan becek.
Dalam kaitannya dengan hubungan kausal ini, tiga hubungan antar masalah yaitu sebagai berikut:
a) Sebab akibat
Sebab akibat ini berpola A menyebabkan B.
Disamping ini pola seperti ini juga dapat menyebabkan B, C, D dan seterusnya.
b) Akibat sebab
Akibat sebab ini dapat kita lihat pada
peristiwa seseorang yang pergi ke dokter. Kedokter merupakan akibat dan
sakit merupakan sebab. Jadi hampir mirip dengan entimen. Akan tetapi dalam penalaran
jenis akibat sebab ini, Peristiwa sebab merupakan kesimpulan.
c) Akibat-akibat
Akibat-akibat adalah suatu penalaran yang
menyiratkan penyebabnya. Peristiwa ³akibat´langsung disimpulkan pada suatu
akibat yang lain.
Contoh :Ketika pulang dari pasar, Ibu Sonya melihat tanah di halamannya becek, ibu langsung menyimpulkan bahwa kain jemuran di belakang rumahnya pasti basah. Dalam kasus itu penyebabnya tidak ditampilkan yaitu hari hujan.
SUMBER:
http://www.scribd.com/doc/50370346/PENGERTIAN-PENALARAN-SECARA-UMUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar