Minggu, 15 Mei 2011

TEORI ORGANISASI



            Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi. Beberapa definisi tentang Organisasi:

1.      Menurut ERNEST DALE:
            Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu  struktur atau pola hubunngan kerja dari orang-orang dalam suatu kerja kelompok.

2.      Menurut CYRIL SOFFER:
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

3.      Menurut KAST & ROSENZWEIG:
Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

4.      Definisi UMUM:
Organisasi adalah kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan.


CIRI-CIRI ORGANISASI

·         Lembaga social yang terdiri atas kumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang ditetapkan.
·         Dikembangkan untuk mencapai tujuan
·         Secara sadar dikoordinasi dan dengan sengaja disusun
·         Instrumen social yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat diidentifikasi.


TEORI ORGANISASI KLASIK

Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19).  Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.

Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
           
Definisi Organisasi menurut Teori Klasik “Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama”.

Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
1.      Sistem kegiatan yang terkoordinasi
2.      Kelompok orang
3.      Kerjasama
4.      Kekuasaan & Kepemimpinan
Menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, Disiplin. Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
1.      Pembagian kerja (untuk koordinasi)
2.      Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
3.      Struktur (hubungan antar kegiatan)
4.      Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).

            Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
·         BIROKRASI, Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
·         ADMINISTRASI, Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah organisasi.
·         MANAJEMEN ILMIAH, Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro sebuah organisasi.

Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan dari sebuah negara berbentuk kerajaan “Mesir, Cina & Romawi”.


A.    TEORI BIROKRASI
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”. Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL: “Legal” disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas.  Sedangkan “Rasional”  karena adanya penetapan tujuan yang ingin dicapai.

Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
1.      Pembagian kerja
2.      Hirarki wewenang
3.      Program  rasional
4.      Sistem Prosedur
5.      Sistem Aturan hak kewajiban
6.      Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal


B.    TEORI ADMINISTRASI
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa  dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika.

HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis sebuah buku “Admistration industrtrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926 dan baru dipublikasikan di amerika 1940.

14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
·         Pembagian kerja
·         Wewenang & tanggung jawab
·         Disiplin
·         Kesatuan perintah
·         Kesatuan pengarahan
·         Mendahulukan kepentingan umum
·         Balas jasa
·         Sentralisasi
·         Rantai Skalar
·         Aturan
·         Keadilan
·         Kelanggengan personalia
·         Inisiatif
·         Semangat korps

Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:
1.      Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
2.      Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
3.      Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
4.      Kegiatan Keamanan
5.      Kegiatan Akuntansi
6.      Kegiatan Manajerial atau “FAYOL’s FUNCTIONALISM” yaitu:
a.      Perencanaan
b.      Pengorganisasian
c.       Pemberian perintah
d.      Pengkoordinasian
e.      Pengawasan


JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku “ONWARD INDUSTRY” inti dari pendapat mereka adalah “koordinasi merupakan factor terpenting dalam perencanaan organisasi”. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut mereka adalah:
·         Prinsip Koordinasi
·         Prinsip Skalar & Hirarkis
·         Prinsip Fungsional


C.     MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR.  Definisi Manajemen Ilmiah: “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja”.

F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.  Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”. 

Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai “BAPAK MANAJEMEN ILMIAH”.

Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
1.      Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
2.      Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
3.      Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu intregasikan.
4.      Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah


TEORI NEOKLASIK

Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada  “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”.

HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency” tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor social dan budaya terhadap organisasi.

Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.

Dalam pembagian kerja  Neoklasik memandang perlunya:
1.      Partisipasi
2.      Perluasan kerja
3.      Manajemen bottom_up


TEORI MODERN

Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan  yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.

Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

“ Dalam teori modern ini di jelaskan bahwa dalam kehidupan sehari hari kita tidak luput dari siklus organisasi, dan tanpa di sadari pun kita termasuk dalam anggota organisasi.
Contohnya saja saya mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di sebuah universitas swasta, tanpa di sadari bahwa kampus adalah sebuah organisasi, saya sebagai mahasiswa adalah elemen dari organisasi. Jadi kita semua pasti berorganisasi karena kita saling berhubungan dengan orang lain.

Di antara teori klasik dan teori modern ada perbedaan yang mendasar yaitu

1.      Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi, sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh dan lebih

2.      Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.


Referensi : http://s_tiwi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17350/MINGGU_3.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar