Jumat, 11 November 2011

Ragam Pidato



a.      Peranan Pidato
                Peranan pidato, ceramah, penyajian penjelasan lisan kepada suatu kelompok massa merupakan suatu hal yang sangat penting, baik pada waktu sekarang maupun pada waktu-waktu yang akan datang. Dalam sejarah umat manusia dapat dicatat betapa keampuhan penyajian lisan mengubah sejarah umat manusia atau sejarah suatu bangsa. Penyajian lisan dapat berguna bagi masyarakat, untuk mengembangkan suatu tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan lebih luhur. Tetapi sebaiknya keahlian bicara itu menenggelamkan umat manusia beserta nilai-nilai dan hasil-hasil kebudayaannya. Sebab itu sebagai seorang mahasiswa harus berusaha pula memiliki kemahiran mengungkapkan pikiran secara lisan atau dengan singkat penyajian lisan, bukan saja menghendaki penguasaan bahasa yang baik dan lancar, tetapi di samping itu menghendaki pula persyaratan-persyaratan lain.

b.      Metode Penyajian Oral
                Terdapat 2 perbedaan dalam persiapan menyusun komposisi penyajian lisan. Pertama, dalam penyajian lisan perlu diperhatikan gerak-gerik, sikap, hubungan langsung dengan hadirin, sedangkan komposisi tertulis sama sekali tidak diperhitungkan. Kedua, dalam penyajian lisan tidak ada kebebasan bagi pendengar untuk memilih mana yang harus didahulukan mana yang dapat diabaikan. Sebab itu persiapan yang diperlukan untuk menyusun sebuah uraian lisan tergantung pula dari metode penyajiannya.



        I.            Empat Metode Penyajian Lisan
a.       Metode Impromptu (serta-merta)
Metode penyajian berdasarkan kebutuhan sesaat. Tidak ada persiapan sama sekali, pembicara secara serta-merta berbicara berdasarkan pengetahuannya dan kemahirannya.

b.      Metode Menghafal 
Metode ini merupakan lawan dari metode impromptu. Penyajian lisan yang dibawakan dengan metode ini bukan saja direncanakan, tetapi ditulis secara lengkap kemudian dihafal kata demi kata. Cara ini juga akan menyulitkan pembicara untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan reaksi-reaksi pendengar selama menyajikan gagasannya.

c.       Metode Naskah
Metode ini jarang dipakai, kecuali dalam pidato resmi atau pidato-pidato radio. Metode ini sifatnya masih agak kaku. Mata pembicara selalu ditujukan ke naskah, sehingga ia tak bebas melihat pendengarnya.

d.      Metode Ekstemporan (tanpa persiapan naskah)
Metode ini sangat dianjurkan karena merupakan jalan tengah. Uraian yang akan dibawakan dengan metode ini direncanakan dengan cermat dan dibuat catatan-catatan yang penting. Metode ini lebih banyak memberikan fleksibilitas dan variasi dalam memilih diksinya. Sebaliknya jika metode ini terlalu bersifat sketsa, maka hasilnya sama dengan metode impromptu.




      II.            Persiapan Penyajian Lisan
                Persiapan untuk penyajian lisan dapat dilihat melalui tujuh langkah berikut :
A.      Meneliti masalah :
1.       Menentukan maksud
2.       Menganalisa pendengar dan situasi
3.       Memilih dan menyempitkan topik
B.      Menyusun uraian :
4.       Mengumpulkan bahan
5.       Membuat kerangka uraian
6.       Menguraikan secara mendetail
C.      Mengadakan latihan :
7.       Melatih dengan suara nyaring

                Urutan ketujuh langkah di atas tidak mutlak harus diikuti dengan cermat seperti itu, tetapi yang jelas urutan kelompok meneliti masalah harus mendahului kelompok menyusun uraian  , dan mengadakan latihan merupakan bagian yang terakhir. Namun perubahan urutan dapat saja dilakukan dalam tiap kelompok.

    III.            Menentukan Maksud dan Topik
                Setiap tulisan selalu menentukan topik tertentu yang ingin disampaikan kepada para hadirin, dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar. Sebab itu dalam menentukan maksud sebuah uraian lisan, pembicara harus selalu memikirkan tanggapan apa yang diinginkan para pendengar. Topik pembicaraan dan tujuannya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Topik dan tujuan pertama-tama merupakan persoalan dasar bagi tema uraian dan wujud dari tema itu sendiri, dan kedua, topik dan tujuan bertalian sangat erat dengan tanggapan yang diharapkan dari para pendengar dengan mengemukakan tema tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar